Pages

Sabtu, 16 April 2011

Instalasi Mikrotik


Cara Instalasi Mikrotik Server
Langkah awal untuk menginstall router ini adalah dengan tersenyum, bercanda dulu
dengan rekan-rekan, berguyon ria sampe ketawa keras hingga akhirnya teriak
dengan kencang sebanyak 100 kali “INI SANGAT MUDAHHHHHHHHHH”
hehehehe
Setelah berbagai keruwetan pada wireless, kini tiba saatnya kita meng utak atik
servernya, disisi jaylangkung.com menggunakan mikrotik untuk manajemen
bandwidth serta routernya.
Disini akan di bahas manajemen bandwidth dari speedy, jadi dari modem ADSL
turun kabel RJ45 kmudian masuk ke LAN CARD komputer yang telah di install
mikrotik
Alasannya karena sangat mudah di gunakan, dan spek komputer yang di butuh kan
juga bersahabat.
Ok langsung saja proses instalasinya.
Pertama kali yang harus di siapkan adalah komputer server minimal dengan
spesifikasi :
· prosesor PII
· Memory 128
· NIC (LANCARD) 2 buah
· Hardisk minimal 1giga
· CDroom
1. Mulailah mendownload mikrotiknya, download ISO nya disini :
http://www.mikrotik.co.id/getfile.php?nf=mikrotik-3.4.iso
2. Kemudian bakar di CD, burning Image
3. Setelah itu, masukkan cd yang tadi telah terisi mikrotik kedalam komputer server
kemudian hidupin komputer tersebut.
4. Tunggu hingga pada komputer muncul seperti dibawah ini :


RTRW–Net Malang
Alamat : Jl. Candi 3B no 167 Malang
Website : www.jaylangkung.com
Telp : 0341 - 557274
5. Setelah itu tekan tombol ‘a’ (tanpa petik) untuk meng-install semua fasilitas
yang terdapat pada mikrotik
6. Biarkan saja porses berjalan, karena instalasi sedang berlangsung, mulai dari
formating disk hingga proses selesai instalasi, jika muncul tampilan seperti di
bawah ini maka instalasi telah selesai.


7. Setelah proses selesai, download lah tool bawaan mikrotik, (winbox) bisa di
download disini : http://www.mikrotik.co.id/getfile.php?nf=winbox-2.2.11.exe
8. Setelah itu tancapkan kabel dari modem ADSL ke lancard satu pada komputer
yang telah di install mikrotik
9. Kemudian LanCard kedua ke sebuah HUB / swicth untuk jaringan lokal.
10. Instalasi telah selesai dilakukan, sekarang remote komputer server yang telah di
instalasi di atas dengan winbox yang telah kita download, dengan menggunakan
komputer lain


RTRW–Net Malang
Alamat : Jl. Candi 3B no 167 Malang
Website : www.jaylangkung.com
Telp : 0341 - 557274
11. Pilih router yang tadi kita install, default identity nya mikrotik, username
admin, password kosong


12. Pilih menu Interface, jika telah berjalan dengan benar, maka akan muncul 2
buah interface lancard.


13. Double Klik pada salah interface yang merujuk ke lokal dan beri nama Lokal


RTRW–Net Malang
Alamat : Jl. Candi 3B no 167 Malang
Website : www.jaylangkung.com
Telp : 0341 - 557274
14. Dengan cara yang sama, Interface yang merujuk ke modem beri nama Publik
15.Setelah itu, pilih menu IP address


16. Muncul Tampilan seperti i bawah ini, kemudian tekan tombol plus + di pojok kiri
nya


RTRW–Net Malang
Alamat : Jl. Candi 3B no 167 Malang
Website : www.jaylangkung.com
Telp : 0341 - 557274
17. Tambahkan Ip addressnya, misal
IP modem Speedy 192.168.1.1, maka IP pada mikrotik : 192.168.1.2/24
dan berinama
· kemudian tekan tombol plus + di pojok kiri nya, kmudian tambahkan IP
address nya Lancard Satunya lagi :
· misalnya Ip pada lokal 10.10.10.1, maka masukkan IP address
10.10.10.1/27, angka /27 untuk 30 host IP, anda bisa mempelajarinya
lebih lanjut tentang konsep subnetting disini :
Konsep dasar IP address : http://www.forummikrotik.com/beginnerinstallation/
153-konsep-dasar-ip-address.html
· Konsep Subneting : http://www.forummikrotik.com/beginnerinstallation/
155-konsep-subnetting-siapa-takut.html
18. setelah itu pilih IP dan kemudian pilih sub Menu Routes


RTRW–Net Malang
Alamat : Jl. Candi 3B no 167 Malang
Website : www.jaylangkung.com
Telp : 0341 - 557274
19. Kmudian masukkan IP gateway nya, dengan cara menekan tombol plus + di
pojok kiri nya yaitu IP dari Modem 192.168.1.1, kmudian tekan tombol OK
20. Setelah semua langkah di atas selesai, langkah selanjutnya adalah mengisi DNS
dengan cara pilih menu IP > DNS



RTRW–Net Malang
Alamat : Jl. Candi 3B no 167 Malang
Website : www.jaylangkung.com
Telp : 0341 - 557274
21. Pilih Setting dan masukkan IP dns, dengan primary DNS 202.134.1.10
(default speedy) yang kedua secondary DNS 202.134.0.155 (DNS speedy)


22.Setelah selesai tahap akhir yang anda harus lakukan, yaitu membuat rule untuk
bisa di pergunakan secara lokal. Tahap ini sangat penting, dimana komunikasi
lancard 1 dengan lancard 2 diletakkan disini. Inti dari setting diatas ada pada
tahap ini, maka jangan sampe kliru.
23. Pilih IP > Firewall > NAT > General


24. Chain = srcnat, Out interface = Publik (interface tadi yang telah kita beri
nama publik) kmudian pilih action = masquerade kemudian tekan tombol OK
untuk mengakhirinya


RTRW–Net Malang
Alamat : Jl. Candi 3B no 167 Malang
Website : www.jaylangkung.com
Telp : 0341 - 557274
25. lakukan restart pada router dengan cara menekan New Terminal , kmudian
menggetikkan script system reboot, dan teken Y
RTRW–Net Malang


Alamat : Jl. Candi 3B no 167 Malang
Website : www.jaylangkung.com
Telp : 0341 - 557274
26. Setelah selesai restart lakukan pengecekan dangan cara ping, masuk pada New
terminal ping pada gateway 192.168.1.1, ping pada DNS 202.134.1.10, kalo
terjadi replay brarti router udah OK
[admin@rt/rw_2] > ping 202.134.1.10
202.134.1.10 64 byte ping: ttl=60 time=60 ms
202.134.1.10 64 byte ping: ttl=60 time=62 ms
202.134.1.10 64 byte ping: ttl=60 time=80 ms
202.134.1.10 64 byte ping: ttl=60 time=77 ms
202.134.1.10 64 byte ping: ttl=60 time=77 ms
8 packets transmitted, 8 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 60/73.5/80 ms
[admin@rt/rw_2] >
27. Jika terjadi Riquest Time Out, brarti anda tinjau ulang pada router anda atau
pada lancard anda, atau pada modem anda, atau pada koneksi anda dengan
speedy
28. Sekarang instalasi bisa di katakan telah selesai, tinggal meneruskan IP ke semua
client dimulai dari 10.10.10.2 dan setersunya hingga 10.10.10.30 karena
subnet yang kita buat tadi 30 host
RTRW–Net Malang
Alamat : Jl. Candi 3B no 167 Malang
Website : www.jaylangkung.com
Telp : 0341 - 557274

DOWNLOAD SELENGKAPNYA DISINI
DOWNLOAD

Penggunaan VMware


InfoLINUX ctkup banyak membahas emu-
Iator selama ini. Baik emulator untuk aplikasi/
subsistem ataupun emulator komputer.
Dua emulator komputer open source
nan canggih seperti Bochs dan Qemu juga
telah kita bahas. Kali ini, giliran emulator
komputer VMware yang kita bahas.
Sayangnya, VMware sendiri merupakan
aplikasi yang cukup proprietary dengan
harga aplikasi yang cukup mahal. Untuk
VMWare workstation saja, untuk satu
lisensinya, kita harus merogoh kocek
dalam-dalams ebesakr urairgl ebih US$ 2 00
(US$189 untuk download, US$199 untuk
boks/paket). Bagi yang tertarik membeli,
Anda bisa berkunjung ke http://www.vmware.
comu ntuk menghubungit im penjualan
VMware.

VMware Server Tools
Using VMware Virtual Disk Manager
vmware-vdiskmanager
You can use the virtual disk manager for the following tasks:
Create virtual disks with a particular disk controller type, size, type of virtual disk (Pre-allocated, Growable, Split into 2Gb files)
Disk types:
0 : single growablevirtual disk
1 : growablevirtual disk split in 2Gb files
2 : preallocatedvirtual disk
3 : preallocatedvirtual disk split in 2Gb files
Example:
vmware-vdiskmanager.exe-c -s 8Gb -a lsilogic-t 2 myscsiDisk.vmdk
Switch the virtual disk type from preallocatedto growable, or vice versa. When you change the disk type to growable, you reclaim some disk space. You can shrink the virtual disk to reclaim even more disk space.
Example:
vmware-vdiskmanager.exe-r sourceDisk.vmdk-t 0 destinationDisk.vmdk

DOWNLOAD
selengkapnya download disini

ROUTING

ROUTING
Routing adalah proses dimana suatu router memforward
paket ke jaringan yang dituju. Suatu
router membuat keputusan berdasarkan IP
address yang dituju oleh paket. Semua router
menggunakan IP address tujuan untuk mengirim
paket. Agar keputusan routing tersebut benar,
router harus belajar bagaimana untuk mencapai
tujuan. Ketika router menggunakan routing
dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang
lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang
network administrator mengkonfigurasi informasi
tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka
konfigurasinya harus dilakukan secara manual,
administrator jaringan harus memasukkan atau
menghapus rute statis jika terjadi perubahan
topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap
menggunakan routing statis, maka akan sangat
membuang waktu administrator jaringan untuk
melakukan update table routing. Karena itu
routing statis hanya mungkin dilakukan untuk
jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis
bias diterapkan di jaringan skala besar dan
membutuhkan kemampuan lebih dari
administrator.

Routing statis
Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian:
- Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router
- Router melakukan routing berdasarkan informasi
dalam tabel routing
- Routing statis digunakan untuk melewatkanpaket data
Seorang administrator harus menggunakan perintah ip
route secara manual untuk mengkonfigurasi router
denganrouting statis.


Routing statis
-Pada gambar 2.2 dan 2.3 di atas, administrator jaringan
dari router Hoboken
harus mengkonfigurasi routing statis ke jaringan
172.16.1.0/24 dan
172.16.5.0/24. Karena itu administrator memasukkan 2
perintah ke router
-Administrative distance adalah parameter tambahan
yang menunjukkan reliabilitas dari rute. Semakin kecil
nilai administrative distance semakin reliable rutenya.
Oleh Karena itu rute dengan administrative distance
yang lebih kecil harus diberikan pertama kali sebelum
administrative distance yang lebih besar diberikan.
Default administrative distance saat menggunakan
routing statis adalah 1. ketika interface luar dikonfigurasi sebagai gateway,
routing statis akan ditunjukkan dalam tabel routing sebagai informasi yang
“directly connected”. Untuk melihat informasi administrative distance
digunakan perintah show ip route. Nilai dari administrative distance
adalah antara 0 sampai dengan 255 yang diberikan setelah next-hop atau
outgoing interface. Contoh:
waycross(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1 130
Jika interface dari router down, rute tidak akan dimasukkan ke table routing.
Kadang-kadang routing statis digunakan untuk tujuan backup. Routing
statis dapat dikonfigurasi dalam router yang hanya akan digunakan ketika
routing dinamis mengalami kegagalan. Untuk menggunakan routing statis
sebagai backup, harus dilakukan seting administrative distance ke nilai
yang lebih besar daripada protokol routing dinamis yang digunakan.

Routing dinamis
-Routing protocol adalah berbeda dengan routed
protocol. Routing protocol adalah komunikasi
antara router-router. Routing protocol mengijinkan
routerrouter untuk sharing informasi tentang
jaringan dan koneksi antar router.
-Router menggunakan informasi ini untuk
membangun dan memperbaiki table routingnya.
Seperti pada gambar di bawah ini


download here

Selasa, 12 April 2011

SUBNETTING

 SUBNETTING

IP Addressing

An IP (Internet Protocol) address is a unique identifier for a node or host connection on an IP network. An
IP address is a 32 bit binary number usually represented as 4 decimal values, each representing 8 bits, in
the range 0 to 255 (known as octets) separated by decimal points. This is known as "dotted decimal"
notation.
Example: 140.179.220.200
It is sometimes useful to view the values in their binary form.
140 .179 .220 .200
10001100.10110011.11011100.11001000
Every IP address consists of two parts, one identifying the network and one identifying the node. The
Class of the address and the subnet mask determine which part belongs to the network address and
which part belongs to the node address.
Address Classes
There are 5 different address classes. You can determine which class any IP address is in by examining
the first 4 bits of the IP address.
· Class A addresses begin with 0xxx, or 1 to 126 decimal.
· Class B addresses begin with 10xx, or 128 to 191 decimal.
· Class C addresses begin with 110x, or 192 to 223 decimal.
· Class D addresses begin with 1110, or 224 to 239 decimal.
· Class E addresses begin with 1111, or 240 to 254 decimal.
Addresses beginning with 01111111, or 127 decimal, are reserved for loopback and for internal testing on
a local machine. [You can test this: you should always be able to ping 127.0.0.1, which points to yourself]
Class D addresses are reserved for multicasting. Class E addresses are reserved for future use. They
should not be used for host addresses.
Now we can see how the Class determines, by default, which part of the IP address belongs to the
network (N) and which part belongs to the node (n).
· Class A -- NNNNNNNN.nnnnnnnn.nnnnnnn.nnnnnnn
· Class B -- NNNNNNNN.NNNNNNNN.nnnnnnnn.nnnnnnnn
· Class C -- NNNNNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.nnnnnnnn
In the example, 140.179.220.200 is a Class B address so by default the Network part of the address (also
known as the Network Address) is defined by the first two octets (140.179.x.x) and the node part is
defined by the last 2 octets (x.x.220.200).
In order to specify the network address for a given IP address, the node section is set to all "0"s. In our
example, 140.179.0.0 specifies the network address for 140.179.220.200. When the node section is set
to all "1"s, it specifies a broadcast that is sent to all hosts on the network. 140.179.255.255 specifies the
example broadcast address. Note that this is true regardless of the length of the node section.

Subnetting
Subnetting an IP Network can be done for a variety of reasons, including organization, use of different
physical media (such as Ethernet, FDDI, WAN, etc.), preservation of address space, and security. The
most common reason is to control network traffic. In an Ethernet network, all nodes on a segment see all
the packets transmitted by all the other nodes on that segment. Performance can be adversely affected
under heavy traffic loads, due to collisions and the resulting retransmissions. A router is used to connect
IP networks to minimize the amount of traffic each segment must receive.
Subnet Masking
Applying a subnet mask to an IP address allows you to identify the network and node parts of the
address. Performing a bitwise logical AND operation between the IP address and the subnet mask results
in the Network Address or Number.
For example, using our test IP address and the default Class B subnet mask, we get:
10001100.10110011.11110000.11001000 140.179.240.200 Class B IP Address
11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.000.000 Default Class B Subnet Mask
--------------------------------------------------------
10001100.10110011.00000000.00000000 140.179.000.000 Network Address
Default subnet masks:
· Class A - 255.0.0.0 - 11111111.00000000.00000000.00000000
· Class B - 255.255.0.0 - 11111111.11111111.00000000.00000000
· Class C - 255.255.255.0 - 11111111.11111111.11111111.00000000

selengkapnya Download aja disini.

Download Here